SIMPUL.MEDIA, Paser – Memohon dukungan dan bantuan dana dengan turun ke jalan dilakukan oleh orang tua serta atlet renang di Kabupaten Paser. Ini dilakukan didasari keresahan karena minimnya anggaran untuk bertolak dan berpartisipasi pada Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Sebenarnya ini spontanitas dari para orang tua atlet,” kata Sekretaris Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kabupaten Paser, Abdi Permana, dikonfirmasi via seluler, Jumat (10/6/2022) malam.
Meminta bantuan dana yang dilakukan di jalan protokol, dirinya dan atas nama PRSI menghaturkan permohonan maaf. Ditegaskannya jika itu tak maksud menyudutkan pemerintah daerah maupun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Paser.
“Mohon maaf tidak ada maksud memojokkan siapa-siapa, baik pihak pemerintah maupun KONI Kabupaten Paser,” sambungnya.
Secara pribadi maupun dari PRSI Paser, baru mengetahui adanya langkah tersebut setelah mendapatkan informasi dari orang tua dan pelatih atlet renang. Saat itu, ia sedang berada di Kecamatan Long Ikis.
“Mau dihalangi juga sudah terlanjur. Kalau sudah menjadi keputusannya orang tua seperti itu (galang dana), ya kami tidak bisa menghalangi,” ucapnya.
Terkait langkah itu, dikatakan Abdi bisa sebagai pesan untuk pemerintah, khususnya pemangku kebijakan dan disampaikan oleh orang tua dan atlet dengan cara turun ke jalan. Menurutnya persoalan seperti itu tak semestinya terjadi. Mengingat Kejurprov setiap tahun dihelat. Tentu perihal anggaran untuk pembinaan maupun pendanaan bukan lagi soal.
“Seperti masalah klasik, bahwa pembiayaan sampai sekarang sepertinya memang tidak terlalu dipastikan oleh pemangku kepentingan. Padahal sudah menjadi agenda rutin setiap tahun,” tutur Abdi.
Dengan adanya penggalangan dana yang dilakukan ia berharap kedepannya, khususnya dalam pembinaan atlet olahraga di Kabupaten mengalami perubahan jauh lebih baik lagi, terlebih nominal anggaran yang diberikan kepada masing-masing pengurus cabang (pengcab).
“Bahwa agenda-agenda (kejuaraan) ini membawa harum nama Kabupaten Paser melalui olahraga. Ya bukan hanya kami saja, begitu juga dengan cabor (cabang olahraga) lain,” tandas dia.
Disinggung mengenai anggaran pembinaan yang diberikan dari Pemkab Paser melalui KONI, ia mengaku tak cukup dengan nominal hanya Rp 20 juta. Bahkan dana tersebut harus baru dapat dikucurkan selang setahun berikutnya, dalam arti molor.
“Memang ada, cuma telat. Misal anggaran 2021 lalu baru diberikan Januari 2022,” aku Abdi.
Anggaran Rp 20 juta ia mengaku tidak bakal cukup. Bahkan untuk mengikuti satu even saja dengan nominal segitu sangat kurang. Dikatakannya dalam setahun saja tak hanya Kejurprov, melainkan juga ada Kejuaraan Antar Perkumpulan Daerah (Krapda) yang diikuti atlet renang se-Kaltim.
Ia membeberkan, untuk 14 atlet, 1 pelatih dan 2 ofisial saja memerlukan anggaran hingga Rp30 juta dalam satu kejuaraan. Disinilah orang tua atlet berpartisipasi dengan membiayai secara mandiri.
Diinformasikan, pada Kamis (9/6/2022) lalu, atlet renang Kabupaten Paser melakukan penggalangan dana di traffic light Jalan Jenderal Sudirman. Dengan membentangkan spanduk bertuliskan meminta dukungan dan bantuan dana untuk mengikuti Kejurda (Kejurprov) di Tenggarong. (ir)