SIMPUL.MEDIA, Paser – Solusi dari masalah banjir tahunan khususnya di Kecamatan Long Kali, diminta jadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser, oleh Ketua DPRD Kabupaten Paser, Hendra Wahyudi, guna meminimalisir masalah penunjang sektor pertanian.
Politisi PKB itu menyatakan, dengan dijadikan Kecamatan Long Kali sebagai lokasi penambahan kawasan pengembangan pangan dalam skala luas atau food estate, seharusnya persoalan banjir tahunan perlu ditindak dengan baik lebih dahulu oleh Pemkab Paser.
Adanya wacana pembangunan bendungan lambakan oleh Pemerintah Pusat di kecamatan itu, dinilai menjadi solusi penanganan banjir dan mendukung pengembangan sektor pertanian. Kendali begitu, ia masih menantikan realisasi dari program pembangunan tersebut.
“Masalah banjir di Long Kali, tidak bisa apa-apa kita, kecuali bendungan Lambakan itu terbangun, baru air bisa di kendalikan. Kalau tanpa bendungan itu, pastinya susah menangani masalah banjir,” kata Hendra Wahyudi, saat ditemui di ruangannya.
Untuk diketahui, di tahun 2023 mendatang Pemkab Paser fokus pada pengembangan industri pengolahan berbasis pertanian untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. Hal itu tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2023.
Pengembangan industri pengolahan itu, bahkan direncanakan penambahan luasan lahan utamanya komoditas padi dengan membidik kecamatan Long kali. Diantaranya 350 hektare di Desa Sebakung Makmur, 747 hektare di Desa Sebakung Taka dan 255 hektare di Desa Maruat.
Adanya aspek pendukung dalam mempersempit masalah banjir serta menyokong pengembangan pangan, dipastikan akan didukung dan sudah dilakukan pemetaan oleh OPD terkait. Seperti penyelesaian jaringan irigasi, normalisasi sungai, pengendalian banjir, pembangunan tanggul tambak.
“Keran penanganan di sana telah ada, dalam kerangka perencanaan mereka sudah menetapkan link-link mana yang mesti diselesaikan terlebih dahulu,” ucap wakil rakyat dapil Long Kali-Long Ikisi itu. (tb)