TANA PASER, simpul.media – Persoalan pendidikan silih berganti disampaikan kepala sekolah kela Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, melawat di Kabupaten Paser beberapa hari lalu. Mulai sarana dan prasarana (sapras) maupun penunjang pembelajaran disampaikan.
Persoalan ini tentu harus segera diatasi, baik Pemkab Paser, Pemprov Kaltim hingga pemerintah pusat. Apalagi Kabupaten Paser salah satu daerah penyangga IKN Nusantara. Dikatakan wakil rakyat daerah pemilihan (Dapil) Kalimantan Timur, pengembangan SDM kesiapan utama menyambut IKN.
“Kalau saya lihat dari sisi yang paling dasar saja standarnya masih jauh. Mulai sarpras, seperti kekurangan ruang kelas dan ada tak memiliki komputer,” kata Hetifah, diwawancarai simpul.media saat melawat di Kabupaten Paser.
Masalah blank spot juga turut jadi persoalan di Kabupaten Paser. Pasalnya belum seluruh wilayah telah memiliki jaringan internet. Alhasil komputer yang ada di sekolah tak bisa digunakan secara leluasa.
“Ada sekolah tak memiliki komputer, dan ada yang sudah ada komputernya tapi internet tidak ada akses internet,” sambung Politisi Partai Golkar ini.
Kekurangan tenaga pengajar pun disampaikan. Pasalnya banyak guru yang purna tugas, namun tak dibarengi dengan pengangkatan guru baru. Dirinya menyebut bahwa saat ini pemerintah telah membuka pengangkatan guru menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Hetifah juga tak menginginkan dan tidak sepakat jika terdapat kebijakan tak boleh merekrut tenaga honorer. “Sementara di sekolah masih kekurangan guru. Bagaimana pun anak-anak tetap harus memperoleh pendidikan dalam rangka meningkatkan SDM,” tegas dia.
Di sisi lain Kabupaten Paser masih banyak yang perlu dibenahi, tak hanya sektor pendidikan. Dirinya mengharapkan pemerintah pusat dapat memberikan perhatian khusus bagi daerah penyangga IKN Nusantara.
“Saya meminta perhatian khusus dari pemerintah pusat khusus daerah penyangga IKN. Harus ada kekhususan dan keistimewaan, tak bisa seperti ini terus. Karena ke depan akan banyak masyarakat yang dilayani,” tandas Hetifah. (𝒊𝒓)