SIMPUL.MEDIA, Paser – Diduga pendistribusian BBM bersubsidi jenis solar tak tepat sasaran, SPBU di Kecamatan Pasir Belengkong mendapat aduan dari masyarakat. Hal ini pun sampai ke Pemkab Paser.
Pengelola Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) PT Paser Benuo (SPBU) Mini Paser Belengkong, Zulkarnain menampik adanya kabar tersebut. Ia menyebut penyaluran BBM bersubsidi jenis solar telah sesuai aturan yang ditetapkan.
Begitupun pendistribusian solar yang dikeluarkan oleh Dinas Perikanan maupun Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Kabupaten Paser. Termasuk pembelian dengan menggunakan card Brizzi, semuanya telah terdata.
“Kami hanya mengikuti aturan. Munculnya surat kaleng itu kami duga mereka adalah pengecer,” kata Zulkarnain, usai rapat pembahasan kan harga dan pasokan BBM jenis solar di ruang rapat Telake Kantor Bupati Paser, Rabu (24/8/2022).
Pasokan solar di SPBU Mini Pasir Belengkong hanya 96 ribu liter per bulan. Atau dijatah 12 tangki sebulan, dimana tiap 1 tangki hanya 8 ribu liter.
“Kami sudah minta penambahan jatah dari pertamina tapi tidak dapat. Untuk solar subsidi harus berhubungan langsung dinas terkait. Kami menyalurkan sesuai kebutuhan. Mobil truk 60 liter dan kecil 40 liter. Harus pakai Brizzi dan sudah (berjalan) 1,5 tahun,” sambungnya.
Sebagai evaluasi dan tak pengin adanya dugaan pendistribusian tidak tepat sasaran diluar aturan, kini menyiapkan kartu antrean jika ingin membeli solar bersubsidi.
“Kami berlakukan kartu bernomor yang dapat diambil, sehingga esok harinya dibawa waktu pengisian solar. Jadi tidak ada lagi yang (truk) menginap (berada di SPBU). Supaya juga tidak membeludak antrean yang dapat mengganggu sarana umum untuk orang lain,” tutur Zulkarnain.
Di tempat yang sama, Kabag Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Paser, Paulus Margita mengatakan jika aduan itu hak masyarakat untuk turut serta mengawasi pendistribusian BBM subsidi.
Untuk pengawasan barang subsidi dituturkannya saat ini terdapat tim pengawasan. Ia juga meminta masyarakat untuk dapat melakukan pengawasan, sehingga pendistribusian benar-benar tepat sasaran.
“Bukan hanya pengawasan untuk BBM, tapi juga elpiji dan pupuk. Kami pemerintah daerah diminta aktif juga dan meminta masyarakat untuk bersama mengawasi,” tandasnya. (ir)