simpul.media, Tanah Grogot – Memasuki triwulan pertama tahun 2023 belasan warga di Kabupaten Paser tercatat sebagai orang dengan HIV/AIDS (ODHA) baru. Dengan demikian, dalam kurun 2021 hingga saat ini terdapat 22 ODHA di Kabupaten Paser.

Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mendeteksi 2 kasus HIV/AIDS pada tahun 2021. Pada tahun berikutnya, ada 8 warga menyusul terjangkit virus tersebut.

“Dari Januari sampai Maret 2023 ini sudah 12 orang reaktif HIV/AIDS,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Paser I Dewa Made Sudarsana, Selasa (14/3/2023).

Dewa mengklarifikasi isu yang menyebut bahwa terdapat 5.000 warga yang terjangkit HIV/AIDS pada 2022 lalu. Menurutnya jumlah tersebut merupakan target pengecekan deteksi dini.

“Data 5.201 itu target kami untuk deteksi dini bagi ibu hamil, bukan total HIV/AIDS di Paser,” terangnya.

Namun demikian, dari target tersebut hanya mampu tercapai 4.510 ibu hamil. Hasil uji yang dilakukan kemudian menyatakan sebanyak 4.502 sampel non reaktif.

“Berarti ada delapan orang reaktif (bergejala HIV/AIDS),” imbuh Dewa.

Ia melanjutkan bahwa pengidap di Kabupaten Paser rata-rata berusia produktif atau dibawah 40 tahun. Sampai kini belum dapat dipastikan pemicu 22 warga sampai bisa terjangkit.

“Tapi penularannya secara umum itu seks bebas, transfusi darah hingga penggunaan jarum suntik secara bergantian,” tuturnya.

Namun demikian, Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Paser Eko Ariyanto turut mengemukakan bahwa dari sekian kasus yang terdeteksi didapati adanya perilaku seksual menyimpang yakni penyuka sesama jenis.

“Ada yang LSL (Lelaki Seks Lelaki),” ucapnya.

Selain sosialisasi mengenai bahayanya HIV/AIDS, masyarakat juga diminta tidak ragu melakukan pemeriksaan sebagai upaya deteksi dini, meski tidak bergejala.

(wal)