SIMPUL.MEDIA, Paser – Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diumumkan pada awal September, turut mempengaruhi biaya transportasi logistik kebutuhan pokok yang dikhawatirkan bakal terjadinya lonjakan inflasi pangan.
Dari pantauan awak media ini, di Kabupaten Paser, tepatnya di Pasar Induk Penyembolum Senaken, sejumlah bahan pokok telah mengalami lonjakan kenaikan harga.
Salah seorang pedagang kebutuhan pokok, Siti, mengklaim bahwa telah terjadi lonjakan harga sejumlah bahan pokok di tempat dagangannya.
“Pekan ini seperti tepung juga sudah naik harganya. Begitupun dengan kerupuk yang saya beli satu bal naik Rp 10 ribu, jadi eceran yang biasanya Rp 25 ribu kini seharga Rp 30 ribu,” kata siti, Jumat (16/9/2022).
Sementara itu sayuran juga telah mengalami kenaikan, dia menyebut harga kentang yang biasa dikisaran harga Rp 15 ribu, kini berkisar Rp 17 ribu sampai Rp 18 ribu per kilogram, dan harga wortel mencapai Rp 18 ribu per kilogram.
“Pokoknya rata-rata harganya naik, seperti sayuran-sayuran juga naik harganya,” terangnya.
Tak hanya sayur-mayur, bahkan beberapa bumbu dapur mengalami kenaikan harga. Diantaranya cabai telah mencapai Rp 80 ribu per kilogram, sementara harga bawang pekan ini mengalami penurunan.
“Kalau harga bawang mulai turun harganya, sementara cabai mulai naik lagi,” jelasnya.
Setali tiga uang, salah seorang pedagang telur di Pasar Induk Penyembolum Senaken, Fauzi mengatakan mengenai harga telur juga tidak begitu merangkak naik sejak naiknya BBM.
“Telur harganya terus naik, namun bukan dipengaruhi harga BBM, sejak dua bulan lalu selalu naik. Mulai dari harga Rp 48 ribu per rak nya sampai Rp 68 ribu,” beber Fauzi.
Beberapa komoditi pangan juga ditemukan ada yang mengalami penurunan harga, minyak goreng yang beberapa waktu lalu sempat terjadi lonjakan harga, kini telah mengalami penurunan nilai jual. (ul)