SIMPUL.MEDIA, Tanah Grogot – Pemerintah Kabupaten Paser menargetkan sepanjang 10 Kilometer peningkatan jalan penghubung desa Muara Pasir Kecamatan Tanah Grogot – desa Harapan Baru Kecamatan Kuaro bakal rampung pada tahun 2024.
Tahun ini Pemkab Paser telah mengalokasikan anggaran untuk peningkatan jalan penghubung dua desa tersebut sepanjang 6 Kilometer, sementara sisanya dilanjutkan pada anggaran murni 2024.
Bupati Paser, Fahmi Fadli, mengatakan pengerjaannya tidak memungkinan dirampungkan tahun ini untuk dilokasikan kembali pada anggaran perubahan 2023, pasalnya tidak berjalan efektif dengan sisa waktu dipenghujung tahun 2023.
“Kami akan usulkan kembali sisanya di tahun 2024 mendatang,” kata Fahmi saat melakukan peninjauan jalan desa Muara Pasir menuju desa Harapan Baru, Senin (21/8/2023).
Diketahui rencana peningkatan jalan penghubung tersebut sempat terhambat akibat berada dalam kawasan Cagar Alam (CA) Teluk Adang, dengan demikian pengerjaan bisa dilakukan setelah melengkapi persyaratan yang ditujukan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kaltim.
“Kami menemukan pola untuk membuka akses jalan air mati (Harapan Baru) ke Muara Pasir melalui kerjasama yang akan kami jalankan, tentunya dengan berbagai persyaratan, terkhusus yang akan di kerjakan di kawasan ini,” terangnya.
Fahmi menjelaskan, dibukanya jalan tersebut bukan bertanda dapat dibangunnya pemukiman, namun kedepannya untuk jangka panjang diupayakan agar dilakukan pembebasan lahan.
“Kami berharap masyarakat juga turut serta menjaga, turut melestarikan kawasan CA.
Jika sudah terbentuk kawasan permukiman, tentu kami akan koordinasikan dengan pihak BKSDA,” ujarnya.
Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Hasanudin mengatakan, dalam pengerjaan rekontruksi peningkatan jalan penghubung dua desa tersebut menelan anggaran Rp23,4 miliar dengan panjang pengerjaan 6 kilometer. Alokasinya hanya untuk pengerjaan rekontruksi timbunan dan lapisan timbunan bawah.
“Kita bakal lanjut lagi di tahun anggaran 2024 masih ada sekitar 4-5 Km lagi. Tahun anggaran diawal tahun sudah dilelang, itu full desain, rencana sudah ada jadi tinggal melanjutkan,” kata Hasanudin.
Mengenai keamanan kontruksi jalan yang notabenenya di bangun diatas rawa, ia katakan dengan kondisi tersebut sebelum dilakukan pengurukan terdapat jaring dibawah badan jalan yang berguna menahan lumpur dan menurunkan air.
“Jadi ketika dilewati tidak ada genangan air dan saya pastikan tidak rawan ambrol,” tuturnya.
(rul/adv/ksp)