SIMPUL.MEDIA, Paser – Kepolisian mengaku kesulitan mengungkapkan identitas pelaku yang menewaskan M (37). Seorang perempuan ditemukan bersimbah darah pada medio Maret lalu di sebuah rumah sewa di Gunung Rambutan, Kecamatan Kuaro.
Minim saksi dan petunjuk lainnya membuat kepolisian kesulitan mencari pelaku pembunuhan. Kasat Reskrim Polres Paser, AKP Supriyadi menyebut, saksi yang menemukan jasad M pertama kali dan teman dekat korban tidak ada kaitannya dengan peristiwa itu.
“Sementara saksi yang membantu dalam proses pengungkapan kasus tidak ada sama sekali,” kata Kasat Reskrim Polres Paser, AKP Supriyadi.
Di sisi lain, TKP pembunuhan sangat jauh dari tempat tinggal warga. Sementara korban tinggal seorang diri dan menyewa. Di lokasi ditemukannya jasad M ditemukan tisu bekas. Serta bercak sperma di salah satu bagian tubuh korban saat dilakukan visum.
Korban telah dimakamkan oleh pihak kepolisian pada 14 Maret lalu, setelah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga yang ada di Probolinggo. Hal ini membutuhkan waktu selama 2 hari.
“Memang tidak memiliki keluarga yang tinggal di sini (Paser). Usai berkomunikasi dan ada pernyataan keluarga korban, akhirnya di makamkan di Paser,” tandasnya.
Dari identifikasi Tim Inavis Polres Paser di tubuh korban ditemukan beberapa bekas luka akibat hantaman benda tajam. Terdapat luka sayatan bagian wajah, lima tusukan bagian punggung, satu luka bagian dada sebelah kiri dan satu luka tusuk di lengan. Korban ditemukan dalam keadaan setengah tengkurap dan sebagian tubuh bagian bawah tak tertutup. (𝒊𝒓)