SIMPUL.MEDIA, Paser – Sebanyak 5.000 pedagang kaki lima dan warung di Kabupaten Paser, menerima bantuan tunai yang disalurkan Kodim 0904 Paser. Penyaluran bantuan itu tersebar di 10 kecamatan, sejak Rabu (18/5/2022) hingga empat hari kedepan.

Dandim 0904 Paser, Letkol Inf. Ronald Wahyudi, melalui Kepala Staf Kodim Mayor Czi. Edy Purwanto menyebut, bahwa bantuan yang diberi merupakan program dari Pemerintah Pusat. Untuk Kabupaten Paser, bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 300 ribu.

Bantuan itu disalurkan secara simbolis di Kecamatan Tanah Grogot. Sementara tujuan penyaluran guna membantu masyarakat khususnya kalangan pedagang kaki lima dan warung untuk melengkapi kebutuhan sehari-hari, salah satunya minyak goreng.

“Setiap orang mendapatkan bantuan senilai Rp300 ribu, dimana Kabupaten Paser mendapatkan alokasi sebanyak 5.000 penerima. Hari ini dilaksanakan serentak di tiap-tiap kecamatan,” kata Edy Purwanto.

Ia menerangkan, penerima setiap kecamatan bervariasi menyesuaikan jumlah penduduk, yakni rata-rata 400 penerima, dan tertinggi 1.000 penerima di sebagian kecil kecamatan. Pemberian bantuan diharapkan terus berlanjut untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Tujuan bantuan ini untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang kesulitan mendapatkan minyak goreng. Kuota kecamatan rata-rata 400 penerima,” tambah Kasdim.

Edy memastikan, setiap penerima merupakan orang yang belum pernah menerima bantuan dari Pemerintah Pusat dalam bentuk apapun. Pasalnya, penerima terlacak berdasarkan aplikasi yang dimiliki.

“Jika penerima sudah mendapatkan bantuan jenis lain, peserta langsung di tolak secara aplikasi. Dimana pendaftaran awal penerima mesti melampirkan foto dan tempat usaha,” sambung dia.

Sementara itu, Camat Tanah Grogot, HM Guntur menyebut, wilayahnya jadi penerima terbanyak dibanding kecamatan lain. Bantuan tersebut dinilai sangat membantu perekonomian warganya. Guntur juga menegaskan penwrima merupakan pihak yang tidak terdaftar dibantuan manapun.

“Ada 1000 penerima dari 5.000 yang disediakan pemerintah. Ini tidak mungkin tumpang tindih, dan terdouble dengan penerimaan batuan sebelum-sebelumnya. Benar-benar penerima baru,” jelas dia. (ng)