Tanah Grogot, simpul.media – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser mengusulkan pembangunan jembatan penghubung antar desa di dua Kecamatan sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana tahun 2023. Usulan tersebut didasari tingginya kerawanan bencana di kedua wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Paser Ruslan mengatakan, usulan pembangunan akses penghubung ini telah diajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ruslan tak menampik jika hingga saat ini akses antara kedua wilayah belum memadai. Pengusulan juga dilandasi hasil kajian risiko kebencanaan yang dilakukan pihaknya.
“Ada empat jembatan yang kami usulkan. Karena infrastruktur tersebut sangat dibutuhkan untuk mobilisasi masyarakat,” terang Ruslan, Rabu (4/1/2023).
Empat jembatan yang masuk dalam usulan yakni, jembatan Sungai Sangar, Desa Muara Lambakan, Kecamatan Long Kali dan tiga lagi di Desa Muara Adang, Kecamatan Long Ikis.
Mengevaluasi bencana banjir yang terjadi sebelumnya, mobilisasi masyarakat menjadi terputus total sebab air sungai yang menutup jembatan. Tak hanya itu, upaya evakuasi warga terdampak bencana oleh BPBD menjadi ikut terkendala. Sehingga penanganan hanya dapat dilakukan menggunakan transportasi udara yang menyedot biaya operasional lebih tinggi.
“Keberadaan jembatan akan memudahkan penangangan bencana, baik pencegahan, saat terjadi bencana dan paska bencana serta mengurangi tingginya biaya penangangan,” katanya.
Berdasarkan perhitungan teknis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser, pembangunan empat jembatan tersebut diperkirakan bakal menghabiskan anggaran Rp70 miliar.
“Saat ini masih tahap usulan. Prosesnya cukup panjang karena kita menggunakan aplikasi konsultasi dan proposal secara elektronik ke BNPB,” imbuhnya.
Ruslan berharap usulan pihaknya dapat terkamodir sehingga segera direalisasikan. Pengusulan ini juga diyakini akan mempermudah Pemerintah daerah dalam melakukan penanganan korban bencana kedepannya. (ng)