Simpul.media, Tanah Grogot – 25 Desa di Kabupaten Paser hingga tahun 2022 masih tergolong desa rawan pangan. 11 Desa di antara desa-desa yang tersebar di lima Kecamatan tersebut bahkan masuk kategori rentan.
Meski begitu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Paser Taharuddin menyatakan, angka desa rawan pangan terbilang menurun. Pada tahun 2021, pihaknya mencatat sebanya 35 Desa rawan pangan.
“Untuk 2022 mengalami penurunan,” ucap Taharuddin, Senin (6/3/2023).
Menurunnya angka tersebut tak terlepas dari dukungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser melalui langkah-langkah peningkatan infrastruktur dan lainnya.
“Infrastruktur jalan diperbaiki, air bersih, tenaga kesehatan, utamanya tingkat kemiskinan yang kian menurun,” jelasnya.
Pemkab Paser pada tahun ini menargetkan tersisa 10 Desa rawan pangan. Sehingga pada tahun berikutnya tidak ada lagi desa rawan pangan di Kabupaten Paser.
“Tahun 2024 sudah tuntas semua. Untuk itu perlu didukung beberapa program,” ujarnya.
Sebagai langkah menuju target tersebut, khusus DKP mencanangkan program pengembangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) dan program dapur B2SA. Program tersebut akan melibatkan PKK Kabupaten Paser sebagai mitra kerja.
“Program ini sekaligus dalam pencegahan stunting dan angka kemiskinan,” tambahnya.
Dalam program tersebut, PKK nantinya melakukan pembinaan ke masyarakat. Sebab PKK dengan SDM yang memadai di tiap desa, diharapkan lebih efektif.
“Termasuk kerjasama dengan OPD terkait, misalnya jalan, layanan air bersih kemudian menekan angka kemiskinan di daerah,” tuturnya.
(ng/)