SIMPUL.MEDIA, Tanah Grogot – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser atas capaian dalam pengendalian inflasi daerah hingga memperoleh insentif fiskal dari Pemerintah Pusat.
Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Paser, Hendra Wahyudi, setelah Kabupaten Paser masuk dalam 34 daerah penerima insentif fiskal pengendalian inflasi yang terdiri dari 3 Provinsi, 6 Kota, dan 25 Kabupaten.
“Tentunya kami mengapresiasi capaian itu. Artinya Pemkab Paser serius dalam mengendalikan inflasi daerah. Sehingga kita harus dukung apa yang dilakukan pemerintah dalam mengendalikannya kedepan,” kata Hendra Wahyudi.
Insentif fiskal sendiri merupakan dana yang bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang diberikan kepada daerah berdasarkan kriteria tertentu dalam upaya perbaikan atau pencapaian kinerja.
Salah satu perbaikan atau pencapaian kinerja itu di bidang tata kelola keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan, dan pelayanan dasar yang mendukung kebijakan strategis nasional di daerah.
Adapun penerimaan insentif fiskal itu sebesar Rp 10,9 miliar yang diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI yang diserahkan secara simbolis, di Jakarta, Senin (6/11/2023).
“Pastinya kami juga siap mendukung pemerintah dalam pengelolaannya. Sebisa mungkin ini langsung berdampak ke masyarakat agar perekonomian di Kabupaten Paser tetap stabil,” ucapnya.
Diketahui, sebelumnya Bupati Paser, Fahmi Fadli, akan mengalokasikan insentif fiskal itu untuk lebih meningkatkan kinerja Pemkab Paser untuk mengendalikan inflasi seperti sidak pasar, bazar UMKM, bazar pasar murah, bantuan bibit dan program lainnya.
Fahmi turut merencanakan agar pengendalian inflasi masuk dalam program jangka panjang daerah yang bakal mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Ia berharap di 2024 mendatang Kabupaten Paser bisa memproduksi bahan-bahan pokok secara mandiri.
“Upaya ini termasuk juga untuk program jangka panjang agar Paser bisa meningkatkan produksi pangan sendiri melalui program kemandirian pangan sehingga tidak bergantung dari pasokan luar,” ucap Fahmi.
(MS03/adv/dprdp)