SIMPUL.MEDIA, Paser – Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Paser pada 2021 tercatat sebesar 5,41 persen. Ia mengatakan angka pertumbuhan ekonomi ini sejalan dengan upaya yang dilakukan Pemkab Paser dalam menjaga kestabilan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19 selama 2 tahun sebelumnya.
“Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi global 2023 diprakirakan lebih rendah dari prakiraan, bahkan disertai risiko resesi di beberapa negara. Perlambatan ekonomi global dipengaruhi oleh berlanjutnya ketegangan geopolitik yang memicu fragmentasi perekonomian, serta dampak pengetatan kebijakan moneter yang agresif,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Balikpapan, Bambang Setyo Pambudi, saat ditemui pelaksanaan operasi pasar di Kabupaten Paser, Senin (7/11/2022).
Secara nasional, tercatat Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober 2022 tercatat sebesar 5,71 persen year on year (yoy) lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 5,95 persen (yoy). Sementara, sebagai gambaran dan pembanding, IHK terdekat dengan Paser, yakni Balikpapan juga mengalami inflasi sebesar 0,09 persen (mtm) atau 6,30 persen (yoy) lebih tinggi dari angka inflasi Kaltim dan nasional.
Sebagai langkah menanggulangi dampak inflasi dan tetap menjaga daya beli masyarakat, pemerintah mendorong upaya pengendalian inflasi daerah melalui kebijakan-kebijakan. Antara lain, penggunaan belanja tidak terduga dalam rangka pengendalian inflasi daerah, dukungan pemda sebesar 2 persen dari Dana Transfer Umum (Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil, pengalokasian Dana Insentif Daerah (DID).
“Hal tersebut dapat diwujudkan melalui sinergi GNPIP oleh TPID yang menjadi langkah bersama dalam mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi dari sisi supply, serta mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional,” sebut dia.
Adapun 7 program kerja unggulan GNPIP dikatakan Bambang diantaranya optimalisasi anggaran Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk operasi pasar dan KPSH serta untuk menjaga daya beli, kemudian perluasan kerja sama antar daerah, optimalisasi fasilitasi distribusi pangan strategis, peningkatan pemanfaatan alsintan dan saprodi, memperkuat ketahanan komoditas hortikultura dan pasokan pangan strategis lainnya, penguatan infrastruktur TIK, digitalisasi data dan informasi pangan, serta penguatan koordinasi dan komunikasi. (ir)