SIMPUL.MEDIA – Membumi, itu sedikit gambaran dari Hendra Wahyudi. Ketua DPRD Paser periode 2019 – 2024 yang sangat humble. Mudah berbaur dengan siapa saja, tak ada sekat. Bukan karena sebagai wakil rakyat, namun jauh sebelum itu.
“Pada dasarnya saya memang senang berdiskusi. Di mana saja, sekalipun lesehan atau ngopi di warung pinggir jalan, ya enjoy,” ucap Hendra Wahyudi.
Hendra pandai memposisikan diri dengan lawan bicara. Setiap teman ngobrol memiliki karakteristik berbeda. Harus lihai mencairkan suasana, biasanya ia memulai pembicaraan dengan sedikit guyonan. Dirinya tak ingin, warga saat menyampaikan pendapat atau sekadar ngobrol dengannya terkesan ada batasan.
“Ya bisa saja karena anggota DPRD, warga jadi tak berani bicara, malu-malu atau merasa tak pantas. Makanya saya selalu mulai diskusi dengan guyonan, atau bicara dengan membahas hal lain, seperti bicara bola untuk mencairkan suasana,” sambung Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hendra tetaplah manusia biasa, ia tetap dan akan selalu setara dengan masyarakat. Tidak ada perbedaan strata atau batasan jarak dengan siapapun. bahkan dirinya merasa risih saat dibukakan pintu mobil.
“Itu aja masih risih atau harus duduk di kursi tengah mobil. Ya merasa gaya kepemimpinan saya egaliter. Tapi enggak tahu kalau pandangan orang lain,” katanya.
Pria kelahiran Balikpapan 1979 silam. Saat dirinya bersama lawan bicara membicarakan sepak bola. Ia cukup khatam mengenai perkembangan sikulit bundar, khususnya medio 1990 hingga awal 2000-an.
Lelaki yang mempersunting Yenny Eviliana (Anggota DPRD Kaltim) itu mengaku mengidolakan kesebelasan rival abadi Totenham Hotspur.
“Senang Arsenal. Pemain idola itu Henry, Viera dan Pires. Walaupun sekarang ini tak terlalu mengikuti perkembangan sepak bola, tapi turnamen Euro 2020 masih ku ikuti,” aku jebolan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Perjalanan karier politik Hendra Wahyudi sejak 2005, bermula di Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), saat itu masih kader. Di tahun yang sama juga terjadi momentum tak bakal dilupakannya. Dirinya pertama kali merasa gugup dan keringat bercucuran saat berbicara di depan banyak orang.
“Saat itu bapak (alm Yusriansyah Syarkawi) sebagai calon bupati, ya adalah pertemuan dengan warga di Desa Mendik, kebetulan engak hadir. Sayalah yang sambutan, rasanya langsung gugup dan berkeringat, sempat diam sejenak. Alhamdulillah bisa melanjutkan dan menyelesaikannya,” kenang Hendra.
Ia menyebutkan pengalaman itu banyak memberikan pelajaran untuk jadi lebih baik lagi. Bagaimana ia berinteraksi di depan publik, dilihat, dengar banyak orang. Hingga kini ia jadi terbiasa. Sebelum jadi orang nomor satu DPRD di Paser periode 2019 – 2024 Hendra Wahyudi, setidaknya lebih dari tiga kali berganti perahu politik.
“Dimulai PDP, kemudian PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia), PKB, Gerindra, hingga kembali ke PKB sebelum pileg 2019 lalu,” tuturnya.
Ia kenal politik sejak remaja, mengingat Hendra anak ketiga dari mantan Bupati Paser Alm Yusriansyah Syarkawi periode 1999 – 2004 dan 2016 – 2021. Namun begitu terjun dan duduk sebagai wakil rakyat periode 2019 – 2024, barulah ia merasakan bagaimana rasanya membantu warga dengan mewujudkan keinginan masyarakat, misal merealisasikan usulan terkait peningkatan infrastruktur jalan.
“Itu rasa senangnya tak bisa tergambarkan. Bisa bantu warga adalah kepuasan tersendiri,” akunya.
Diwaktu senggang Hendra selalu menyempatkan diri untuk merawat tanaman. Dikala jenuh atau suntuk, melihat dan menyentuh tanaman hias setidaknya bisa mengembalikan mood-nya lagi. Menurutnya sangat ampuh menghilangkan kepenatan.
“Kalau dibilang rutin tidak juga. Cuma pas ada waktu luang. Setiap ke Balikpapan, sebisa mungkin mampir beli bunga. Memang saya senang akan tumbuh-tumbuhan,” tandas Hendra Wahyudi. (ir)