simpul.media, Tanah Grogot – Masalah layanan jaringan internet di Kabupaten Paser sampai saat ini urung tuntas. Usai masalah wilayah blank spot teratasi, giliran kapasitas sinyal menjadi persoalan.
Sebelumnya, Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfostaper) Kabupaten Paser memastikan seluruh wilayah sudah ter-cover dengan jaringan internet. Kondisi ini sebagai dampak beroperasinya sejumlah Base Transceiver Station (BTS) atau menara pemancar sinyal yang dibangun 2022 lalu.
Pemancar tersebut tersebar di 7 desa Kecamatan Batu Engau, 3 desa di Batu Sopang, 2 desa di Kuaro, 1 desa Long Ikis, dan 6 desa di Long Kali. Selanjutnya adapa pula 9 desa di Kecamatan Muara Komam, 7 desa Muara Samu, 3 desa Paser Belengkong, 5 desa di Tanah Grogot, serta 4 desa di Kecamatan Tanjung Harapan.
Masalahnya kini, BTS yang dibangun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI hasil kerja sama dengan dua operator seluler itu hanya berkapasitas 100 Mbps.
Menurut Kepala Diskominfostaper Kabupaten Paser Ina Rosana, besaran kapasitas internet tersebut masih dikeluhkan masyarakat melalui kepala desa setempat.
“Ekspektasinya masyarakat sudah bisa TikTok atau YouTube dan sebagainya. Ya, secara fisik kontrak (Kominfo RI dan operator) sudah selesai, tetapi untuk masyarakat tidak puas,” ungkapnya baru-baru ini.
Komplain tersebut kata Ina, telah disampaikan kepada operator dalam pertemuan di Kota Balikpapan pada November 2022 lalu.
“Komplain kades kepada kami, kenapa ini tidak bisa. Karena proyek pusat, akhirnya kami sampaikan untuk meningkatkan kapasitas, sampai sekarang belum, kades masih nelepon saya,” terang Ina.
Sebagi informasi, 47 BTS dikelola oleh dua operator masing-masing XL dan Indosat. 23 unit milik XL dan 24 lagi dikelola Indosat.
Dari situ, wilayah yang tadinya blank spot kini telah ter-cover dengan jaringan internet berteknologi 2G hingga 4G. Diskominfostaper mengakui tidak mengetahui pasti besaran anggaran kerjasama pemasangan BTS tersebut.
“Nilainya tidak tahu, karena kami tidak pernah diberikan informasi itu dari kementerian (Kominfo). Kami berharap persoalan (sinyal) benar-benar bisa teratasi tahun ini,” tuturnya.
(wal)