SIMPUL.MEDIA, Paser – Hiasan median jalan yang dibangun oleh Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Paser, sepanjang jalur utama Kecamatan Tanah Grogot tak terurus dan dinilai sia-sia.
Sejak akhir 2021 lalu, median jalan dari titik nol Kecamatan Tanah Grogot yakni Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Tanah Grogot hingga Kilometer 7, Jalan Kusuma Bangsa, Desa Janju dihiasi pot. Namun kini pot tersebut mulai hilang, yang diduga akibat tangan jahil dari warga.
Terparah, dari 30 total titik hiasan, 9 titik hiasan diantaranya tak lagi terhias. Pot sebagai inti hiasannya kini telah hilang dan sebagain ada pula yang rusak. Hal itu terjadi di Kilometer 4, RT 05, Desa Tepian Batang hingga Kilometer 7, RT 08, Desa Janju.
Pemilik Warung sekitaran lokasi, Resma mengatakan, tidak tahu pasti penyebab kehilangan pot tersebut. Namun dia sempat melihat awalnya barisan pot tersebut semua terisi.
“Saya tidak tau pasti penyebab hilangnya pot itu, karena saya jarang keluar rumah, hanya saja saya liat awalnya itu semua terisi, namun tiba-tiba banyak pot-pot yang hilang,” kata Resma.
Ketua RT 05, Desa Tepian Batang, Sudirman mengaku, berdasarkan aduan warga kejadian rusak hingga hilangnya pot tersebut, terjadi sewaktu subuh ketika warga memulai aktivitas membuka warung kelontongan.
“Pemilik warung disini pernah lihat ketika dia mulai buka warung ada orang yang merusak dan menjatuhkan pot dijalan itu,” kata Sudirman, saat ditemui, Rabu (6/4/2022).
Hilangnya pot tersebut menurutnya merusak estetika median jalan. Pasalnya, tanaman yang berada di pembatas antar jalur itu, selayaknya nyaman dipandang. Kendati begitu, ia tidak tahu pasti penyebab pengrusakan pot tersebut.
“Saya tidak paham juga kenapa ada yang merusak pot itu, tapi ini kan proyek, bisa saja ada kaitannya dengan politik atau gimana, kita kan tidak tau permainan politik diatas,” jelas Sudirman.
Sudirman menambahkan, kerusakan hiasan tersebut terjadi sejak beberapa bulan lalu. Meski sudah rusak, ia memastikan belum ada perbaikan maupun peninjauan langsung dari OPD terkait menyikapi persoalan tersebut.
“Semenjak pot itu hilang sampai saat ini belum ada pemasangan pot kembali,” lanjutnya.
Diketahui 1 titik rangkaian, terdiri dari 6 susun pot. Berdasarkan pantauan media ini, setiap titik sudah tidak ada lagi yang utuh. Ada yang hilang secara menyeluruh, ada pula yang hilang hanya sebagian.
Beberapa pihak lain menyebut, keberadaan pot dinilai sia-sia lantaran belum setahun keberadaannya namun kini telah rusak. Pemerintah diminta lebih matang dalam menambah estetika median jalan. (ul)