SIMPUL.MEDIA, Paser – Upaya jaga stabilisasi harga pangan dan menekan inflasi daerah, Pemkab Paser bersama Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melaksanakan operasi pasar murah. Kegiatan ini masih berkaitan dengan hari pangan sedunia.
Operasi pasar atau pasar murah dipusatkan di halaman Kantor Bupati Paser. Beberapa bahan pokok hingga tanaman hasil urban farming dijual. Antara lain beras medium 5 kilogram Rp45 ribu, beras premium polos serta premium super Rp56 ribu dan Rp57 per 5 kilogram, gula pasir Rp14 ribu, bawang putih maupun bawang merah dibanderol Rp26 ribu dan Rp32 ribu perkilogramnya.
Bupati Paser, Fahmi Fadli mengatakan setidaknya terdapat 5 manfaat dalam kegiatan pasar murah, baik secara sosial maupun ekonomis. Antara lain, tumbuhnya kepedulian sosial, lingkungan, terhadap yang kecil dan lemah, tersedianya barang kebutuhan dalam jumlah cukup dengan harga wajar dan terjangkau oleh masyarakat khususnya bagi berpenghasilan rendah.
“Secara umum arus distribusi barang menjadi lancar, terkendali, mencegah tindakan spekulatif oleh pihak yang kurang bertanggung jawab, serta terjadinya hubungan baik antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat,” kata Fahmi, Senin (7/11/2022).
Kegiatan operasi pasar atau pasar murah ini merupakan kolaborasi Pemkab Paser dan Bank Indonesia Perwakilan Balikpapan yang juga tergabung dalam TPID. Ia menuturkan kegiatan itu tindak lanjut dari arahan Presiden Indonesia Jokowi melalui Mendagri Tito Karnavian dengan menginstruksikan agar mendukung terwujudnya ketahanan pangan di berbagai daerah serta dalam rangka pengendalian inflasi daerah.
“Adanya operasi pasar ini selain membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Disamping itu juga sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas harga kebutuhan pangan di pasar,” tutur Fahmi.
Biasanya pasar murah diselenggarakan jelang hari raya keagamaan. Namun kali ini berbeda, selain adanya kenaikan harga BBM juga dikarenakan peningkatan jumlah permintaan oleh setiap pihak baik produsen, pedagang dan konsumen yang disikapi sesuai dengan kepentingannya masing-masing.
Oleh pelaku usaha baik produsen dan pedagang, peningkatan jumlah permintaan akan ditangkap sebagai kesempatan atau peluang pasar dalam upaya meningkatkan volume penjualannya. Dirinya menyebut saat jumlah permintaan meningkat dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk menaikkan harga dalam rangka meraih keuntungan.
Namun bagi konsumen secara umum atau khususnya konsumen berpenghasilan rendah, kenaikan harga tersebut dirasakan sangat berat. Apalagi sampai tidak terjangkau masyarakat,” jelas Fahmi.
Masyarakat berpenghasilan rendah tentu berharap kebutuhan yang tersedi di pasar dalam jumlah yang cukup dengan harga murah dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Kegiatan pasar murah salah satu upaya Pemkab Paser agar distribusi barang lancar dan terkendali. (ir)