Paser Adopsi Program Peningkatan Produksi Pertanian Kabupaten Tabanan

Fri, 20 Oct 2023 18:39:56 | author Simpul Media
Bupati Paser, Fahmi Fadli (baju cokelat) ingin mengetahui lumbung pangan Provinsi Bali. (Dok. Wal/Simpul Media)
Bupati Paser, Fahmi Fadli (baju cokelat) ingin mengetahui lumbung pangan Provinsi Bali. (Dok. Wal/Simpul Media)

SIMPUL.MEDIA, Paser – Banyak perbedaan antara Kabupaten Paser dan Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali dalam upaya meningkatkan produksi serta produksi tanaman pangan maupun hortikultura yang menarik untuk diketahui.

Salah satunya di Kabupaten Tabanan untuk 1 hektare sawah menghasilkan 8 ton beras, sementara Paser hanya 4 ton per hektare. Bahkan daerah yang bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Badung itu menjadi daerah agraris dengan predikat lumbung pangan Bali.

Pada 2022 lalu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menganugerahi Kabupaten Tabanan indeks ketahanan pangan (IKP) terbaik I dengan poin sebesar 92,20. Capaian inilah salah satu menjadi alasan dari Pemkab Paser melakukan studi tiru. Dengan harapan dapat diadopsi.

Bupati Paser, Fahmi Fadli menyebut beberapa hal dapat dipelajari dari Kabupaten Tabanan. Antara lain regulasi mempertahankan lahan pertanian untuk tak beralihfungsi. Pasalnya, di wilayah selatan Kaltim itu banyak telah menjadi konversi lahan perkebunan kelapa sawit.

“Secara ekonomi masyarakat menilai kelapa sawit ini jauh lebih mudah dibanding menaman padi, setiap dua pekan sudah bisa panen dan dengan harga TBS (tandan buah segar) sampai Rp 2 ribu per kilogram,” ucap Fahmi, Kamis (19/10/2023).

Fahmi ingin mengetahui bagaimana upaya Pemkab Paser dalam mengawasi tak terjadinya alihfungsi lahan. “Apakah diperlukan pengawasan tokoh adat, tokoh agama agar masyarakat tidak mengubah atau mengalihkan fungsi lahan,” sambungnya.

Selain itu berbagai cerita perihal tantangan dihadapi petani dari mulai proses produksi hingga pemasaran. Begitupun dengan program meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana penunjang.

Apalagi Kabupaten Tabanan mampu menciptakan sawah menjadi destinasi wisata berbasis pertanian. Seperti lahan pertanian subak bengkel di Kecamatan Kediri dan Jati Luit. “Kalau Tabanan sudah sampai ke pariwisata. Oleh karena itu, kami bersama rombongan ingin belajar bagaimana mengelola pertanian untuk bisa diadopsi,” aku Fahmi.

Sekadar diketahui, dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Paser 2021-2026, untuk 2023 mengusung tema pengembangan industri pengolahan berbasis masyarakat untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Sisi lain menjadi daerah penyangga hadirnya IKN Nusantara.

“Paser penyangga IKN, kami khawatir saja pasokan pangan kami kurang dan juga harus bisa memenuhi kebutuhan pangan di IKN dan Kabupaten Paser,” sebutnya.

Dikatakannya, untuk peningkatan dan pengembangan kawasan pertanian di Kabupaten Paser saat ini banyak dilakukan pengerjaan peningkatan kualitas jalan usaha tani. “Ini untuk membantu akses masyarakat dan petani,” tutur Fahmi.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Paser, Erwan Wahyudi telah melihat langsung pengembangan lahan pertanian subak bengkel. Ia mengatakan studi tiru ke Kabupaten Tabanan karena mensupport pangan untuk Provinsi Bali.

“Salah satu yang menarik itu sistem pengairannya, kemudian budaya orang mau bertani dan ini yang mau kami tiru apa rahasianya” kata Erwan.

Ia mengungkapkan budaya sosial masyarakat meyakini usaha tani sawah ini erat hubungannya dengan kepercayaan. “Jadi selama itu masih belum panen, dianggapnya perwujudan dari Dewi Sri,” ungkapnya.

Kabupaten Tabanan cara menanamnya jajar legowo yakni cara tanam berselang-seling dua baris dan satu baris dan memaksimalkan fotosintesis. Sementara di Paser cara tanam padi sistem tabela.

Kata Erwan, di Kabupaten Paser terdapat aturan dalam Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) untuk melindungi lahan pertanian. Sementara Kabupaten Tabanan namanya lahan sawah abadi.

“Sebenarnya programnya sama saja. Kalau kami LP2B masih dikerjakan, namun di Tabanan benar-benar sudah aturan final. Jadi betul-betul melindungi, sedangkan kita baru sebatas aturan,” terangnya.

Ia menjelaskan saat ini lahan pertanian di Kabupaten Paser tersisa 9 ribu hektare. Sementara kurun waktu 2 tahun terakhir terjadi alihfungsi lahan ke kelapa sawit sebanyak 1.000 hektare. “Mudahan-mudahan apa yang kita dapat dari Kabupaten Tabanan bisa diujicoba di Kabupaten Paser,” harap Erwan.

Rombongan Pemkab Paser diterima Sekretariat Daerwh Kabupaten Tabanan, I Gede Susila. Ia mengatakan wilayah yang memiliki 10 kecamatan ini memiliki objek wisata berbasis pertanian dan telah tercatat di Unesco.

“Di sini ada lahan pertanian subak Bengkel dan Jati Luit. Jadi selain ramai wisatawan ini juga upaya kita melestarikan pertanian,” jelas I Gede Susila.

Saat pandemi Covid-19 Kabupaten Tabanan tak ada masalah mengenai pangan. Karena masyarakatnya dapat memanfaatkan lahan kosong atau tak terawat untuk ditanami padi. “Lahan yang ditinggal masyarakat, saat pandemi Covid-19 kembali digarap. Dulu ilang-ilang tanaman yang tidak terpelihara dan ditanami kembali,” bebernya.

Dalam peningkatan sektor pertanian yang memiliki aturan, untuk pelatihan SDM hingga pemasaran bekerja sama dengan perguruan tinggi. “Sehingga berbagai kegiatan pertanian nasional bisa dilaksanakan di tempat kami,” akunya.

Upaya mengendalikan agar tak terjadi alihfungsi lahan pertanian dan melestarikan alam, dikatakannya kebijakan bupati Tabanan terkait program yang dicanangkan semaksimal mungkin tidak merusak alam untuk menata pariwisata.

“Namun menata pariwisata untuk melestarikan alam. Semoga kita sama-sama dapat semakin meningkatkan sektor pertanian,” tandasnya.

(*rul/adv/ksp)

BACA JUGA

News Feed

Kantongi Dukungan 6 PAC, Hendrawan Putra Maju Kandidat Ketua DPC Partai Demokrat Paser

SIMPUL.MEDIA, Paser – Mengantongi 6 dukungan dari 10 Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Demokrat, Hendrawan…

Hiasan Median Jalan di Rusak Tangan Jahil, Tak Ada Perbaikan

SIMPUL.MEDIA, Paser – Hiasan median jalan yang dibangun oleh Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan…

Jelang Berbuka Puasa, Warga Berburu Takjil di Pinggir Jalan

SIMPUL.MEDIA, Paser – Jelang berbuka puasa masyarakat identik membeli takjil. Berbagai jenis makanan maupun minuman…

Penerimaan Pajak di Paser Ditarget Rp 133 Miliar

SIMPUL.MEDIA, Paser – Pada tahun ini Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Pajak dan Retribusi…

Bupati Paser Tetap Targetkan Pembangunan Infrastruktur Tuntas

SIMPUL.MEDIA, Paser – Bupati Paser, Fahmi Fadli dan Wakil Bupati Paser, Syarifah Masitah Assegaf melaksanakan…

Peningkatan Kualitas Jalan di Paser, DPRD Minta Kemendagri Buka Mata

SIMPUL.MEDIA, Paser – Persetujuan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terhadap usulan peningkatan kualitas jalan, melalui pinjaman…

Respon DPRD dan DLH Kabupaten Paser Sikapi IUP PT BSI di HGU PTPN XIII

SIMPUL.MEDIA, Paser – Anggota DPRD Kabupaten Paser, Hamransyah menyatakan ketidaksepakatan dengan adanya kerjasama antara PT…

Harga Bawang Merah Turun, Minyak Goreng Naik 2 Kali Lipat

SIMPUL.MEDIA, Paser – Sejumlah bahan pokok di Pasar Penyembolum Senaken mengalami kenaikan harga selama Ramadan,…

Pemkab Paser Atur Jam Kerja ASN Selama Ramadan

SIMPUL.MEDIA, Paser – Jam kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) baik Pegawai Megeri Sipil (PNS) dan…

Gaya Egaliter

SIMPUL.MEDIA – Membumi, itu sedikit gambaran dari Hendra Wahyudi. Ketua DPRD Paser periode 2019 –…

error: Content is protected !!