SIMPUL.MEDIA, Paser – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser, belum berinisiatif untuk mendirikan posko penanggulangan bencana terhadap warga terdampak banjir di Kecamatan Tanah Grogot.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Paser, Ruslan menyatakan, untuk sementara hanya mengawasi rumah warga yang dikosongkan akibat banjir. Pasalnya, sejumlah warga yang terdampak banjir diprediksi lebih memilih berhuni sementara ke rumah keluarga terdekat.
“Kalau disini kan banyak keluarga. Jadi nanti dikosongkan mandiri, jadi kita bersama warga lakukan penjagaan saja,” kata Ruslan.
Hingga 16.00 WITA, Jumat (22/4/2022) kondisi bencana banjir di Kelurahan Tanah Grogot kian surut, meski beberapa akses jalan masih sulit dilewati. Ruslan menjelaskan, kondisi terparah terjadi di sepanjang jalan Pangeran Menteri.
Sementara data korban terdampak banjir, BPBD Kabupaten Paser belum menghimpun secara menyeluruh. Sehingga data yang ada saat ini, hanya di Kelurahan Tanah Grogot. Ruslan menerangkan, wilayah lainnya masih dilakukan pendataan.
Adapun total warga terdampak di Kelurahan Tanah Grogot mencapai 1.765 jiwa dengan total 530 Kepala Keluarga (KK). Diantaranya RT. 03 sebanyak 1.071 jiwa dengan 331 KK, RT. 11 sebanyak 180 jiwa 60 KK, RT. 13 sebanyak 432 jiwa 120 KK dan RT. 09 sebanyak 82 jiwa 25 KK.
Sebelumnya, sejumlah Kelurahan dan Desa di Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, dilanda banjir akibat hujan deras yang mengguyur selama 7,5 jam, sejak 23.00 WITA, Kamis (21/4/2022), 23.00 hingga 05.30 WITA Jumat (22/4/2022).
Banjir meliputi 4 Kelurahan dan Desa, diantaranya Kelurahan Tanah Grogot, Desa Senaken, Desa Tanah Periuk dan Desa Jone dengan intensitas hujan deras. Dipastikan banjir di Kelurahan Tanah Grogot akibat luapan sungai Seratai. (ng)