SIMPUL.MEDIA, Paser – Persoalan parkir kendaraan yang dianggap semrawut di Pasar Induk Penyembolum Senaken di Desa Senaken, Kecamatan Tanah Grogot, direspon dari Kepala Desa (Kades) Senaken, Bambang Supriyadi.
Ia menganggap hal itu dikarenakan sulitnya mengarahkan kendaraan agar terparkir di area yang telah disediakan. Khususnya bagi pengendara ketika membeli lebih memilih berhenti di depan lapak karena sifatnya yang hanya sementara.
Dikatakan Bambang, adanya lapak-lapak lebih dekat di pingir jalan area Pasar menjadi penyebab bagi pengendara memilih setop, meski hanya sementara waktu. Sehingga tidak parkir di tempat yang seharusnya, karena lebih memilih berhenti didepan lapak atau bangunan toko-toko yang ada.
“Saya liat bangunan lapak banyak di tepi jalan, jadi pengendara banyak berhenti di depan lapak untuk parkir, karena sifatnya hanya sementara,” ucap Bambang, Kamis (19/5/2022)
Lanjut Bambang, mengenai macetnya kendaraan hal itu disebabkan karena bangunan lapak di area pinggiran akses jalan, yang diisi oleh pedagang sayur, banyak yang menghampar dagangannya hingga ke jalan. Menurutnya perlu adanya penertiban, agar jalan lebih luas dan memudahkan pengguna jalan.
“Perlu penertiban lapak di pinggiran jalan itu, agar tidak macet,” tuturnya.
Di sisi lain, ia juga menanggapi terkait adanya pedagang yang diduga ilegal dan berjualan di tepi jalan. Menurutnya pedagang tersebut perlu dipindahkan ke tempat yang seharusnya mereka berdagang, agar semua pedagang sayur bertempat dititik yang sama, sehingga kendaraan tidak semrawut terparkir.
“Lapak baru yang diperuntukan pedagang sayur itu masih banyak yang belum diisi, seharusnya pedagang pinggiran jalan itu dipindahkan saja ke sana, jadi tidak ada lagi kendaraan yang setop acak-acakan untuk membeli sayur, karena tempatnya jelas hanya satu titik,” jelasnya.
Ketika bangunan lapak telah ditertibkan otomatis jalan akan lebih luas, karena tidak ada bangunan di pinggirannya. Bambang menyarankan perlu ditertibkan dahulu lapak yang berjualan hingga dekat bahu jalan. Maka hal itu dipastikannya tidak ada lagi kendaraan yang berhenti di depan-depan lapak.
“Tertibkan dulu lapaknya (di pinggir jalan) otomatis kendaran terparkir akan lebih tertata agar tidak macet,” pungkasnya.
Mengenai pemberitaan sebelumnya terkait penataan parkir yang dinilai semrawut yang pengelolaan parkir dipihakketigakan, Bambang menyebut jika itu dikelola BUMDes Senaken. Terkait hal itu dirinya akan kembali mengkomunikasikan dengan BUMDes termasuk pihak UPTD Pasar Induk Penyembolum Senaken. (ul)