SIMPUL.MEDIA, Tanah Grogot – Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, sebanyak 406 personil gabungan dikerahkan dalam simulasi sistem pengamanan kota (Sispemkota).
Masing-masing instansi ambil bagian, baik dari jajaran Kepolisian hingga TNI, dengan tindakan pengamanan sesuai dengan standar operasional prosedur.
Rangkaian simulasi dimulai dari patroli skala kecil hingga skala besar bersama petugas gabungan, setelahnya berlanjut pada pengamanan di masa kampanye peserta pemilu, masa tenang, dan proses pemungutan suara di TPS.
Antisipasi aparat pengamanan pemilu, persiapan dilakukan dalam bentuk simulasi jika terjadi demonstrasi anarkis yang berujung bentrok dengan petugas, akibat adanya gejolak dikalangan masyarakat yang tidak puas dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Tindakan pengamanan dilakukan berdasarkan situasi eskalasi demonstrasi, yang terdiri dari tiga lapisan, yakni eskalasi hijau, kuning, dan yang terparah di eskalasi merah.
“Ini sebagai contoh apabila terjadi kejadian bersifat chaos dalam aksi demonstrasi,” kata Kapolres Paser, AKBP Kade Budiyarta usai kegiatan simulasi di Lapangan Gentung Temiang, Kilometer 5, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Selasa (19/9/2023).
Petugas huru hara dibekali berbagai perlengkapan hingga kendaraan taktis yang dipergunakam untuk penyisiran massa demonstrasi jika kericuhan semakin tak terkendali.
Dari ratusan personil gabungan yang dikerahkan itu, tak menutup kemungkinan bakal bertambah dari adanya bantuan personil Polda Kaltim yang turut serta dalam membantu pengamanan Pemilu.
“Nanti kita juga akan ada bekap dari Polda Kaltim,” ujarnya.
Mengenai simulasi yang dilaksanakan, dalam penerpannya masih dilakukan evaluasi, dikarenakan adanya tindakan pengamanan yang belum terlihat seperti pelayanan kepolisian untuk memberikan himbauan kepada masyarakat terkait Kamtibmas dan pengaturan lalulintas.
“Itu akan menjadi masukan bagi kami untuk kedapan dalam pelaksanaan simulasi berikutnya,” pungkasnya.
(rul)