SIMPUL.MEDIA, Paser – Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Paser, menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama pelaku usaha Ekspor dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Paser. Kamis (14/6/2024).
FGD tersebut dilaksanakan sebagai bentuk tindaklanjut dari pelaksanaan pelatihan ekspor oleh Disperindagkop dan UKM Provinsi Kalimantan Timur.
Keoala Disperindagkop dan UKM Kabupaten Paser M. Yusuf. Menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Paser melalui Disprindakop dan UKM berkewajiban memberikan bimbingan dan pelatihan kepada pelaku usaha dan UMKM agar mampu bersaing dengan pelaku usaha diluar Kabupaten Paser.
“Disprindakop dan UKM mempunyai Foksi untuk pengembangan pelaku usaha yakni, berkewajiban untuk memfasilitasi pengembangan usaha yang ada di Kabupaten Paser, kami perlu mengetahui apa yang menjadi kendala pelaku usaha di lapangan sehingga Disprindakop bisa memberikan dukungan yang sesuai,” ujar H. Yusuf.
Berbagai upaya telah dilakukan Disperindagkop dan UKM Kabupaten Paser. Salah satunya melalui pelatihan pada pelaku UMKM. Namun dengan jumlah pelaku UMKM yang mencapai 45.000. Dirasa tidak efektif dan kurang sentuhan kepada pelaku usaha yang ada di Kabupaten Paser. Sehingga hasil yang dicapai juga tidak sesuai dengan harapan Pemerintah Kabupaten Paser.
“Kami berupaya membangun kemitraan dengan perusahaan-perusahaan besar yang ada dilingkungan Kabupaten Paser agar ikut membina dan mengembangkan serta berkolaborasi dengan pelaku usaha dan UMKM,” Ujar H. Yusuf.
Sementara itu, Dalam FGD tersebut diketahui kendala bagi pelaku usaha UMKM. Salah satunya berkaitan dengan diperijinan dan legalitas produk. Pelaku UMKM berharap Pemerintah Kabupaten Paser melalui Disprindakop dan UKM dapat memberikan solusi.
Untuk itu, M. Yusuf menegaskan. Pemerintah Kabupaten Paser Akan berupaya maksimal untuk untuk memfasilitasi pelaku usaha yang ada di Kabupaten Paser.
“Kami harap pelaku usaha bisa melengkapi setiap sayarat dan dokumen yang dibutuhkan, kami siap memfasilitasi kebutuhan pelaku UMKM, kedepannya tidak lagi terkendala untuk Ekspor dan mampu bersaing dengan kota-kota lain yang ada di Kalimantan Timur,” pungkasnya.
(AFS04)