simpul.media, Tanah Grogot – Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Paser memperketat lalu lintas pasokan ternak unggas di jalur perbatasan Kaltim-Kalsel seiring temuan kasus penularan Avian Influenza atau flu burung di daerah Kalsel.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disbunak Kabupaten Paser Al Habib menerangkan, ada dua titik cek di jalur pasokan ternak unggas di wilayah perbatasan provinsi. Pertama, di Kecamatan Muara Komam yang berbatasan dengan Kabupaten Tabalong Provinsi Kalsel. Serta Kecamatan Batu Engau yang bertetangga dengan Kabupaten Kotabaru.
Dirinya menyebutkan beberapa daerah yang teridentifikasi terpapar kasus flu burung di Provinsi Kalsel. Kasus-kasus tersebut telah dikonfirmasi melalui hasil laboratorium Balai Penyidikan Pengujian Veteriner (BPPV) Regional V Banjarbaru.
“Sudah ada empat kabupaten dinyatakan positif. Ada Banjarbaru, Banjar, Hulu Sungai Utara (HSU) dan Batu Licin (Kabupaten Tanah Bumbu),” jelas Habib, Jum’at (11/3/2023).
Melihat data tersebut, petugasnya akan mengecek kelengkapan dokumen, surat keterangan kesehatan hingga rekomendasi bagi setiap pasokan ternak unggas ke Provinsi Kaltim.
Tak hanya itu, pengecekan fisik hewan ternak juga akan dilakukan. Jika didapati tidak memenuhi persyaratan, maka muatan diminta putar balik atau ditolak masuk ke Kaltim.
Begitu pula ketika ditemukan unggas yang menunjukan gejala mencurigakan, maka langsung dilakukan pengambilan sampel atau uji cepat Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).
“Kalau dinyatakan ditemukan ada yang positif (flu burung) maka kita akan menindaklanjuti,” sambungnya.
Pemerintah Kabupaten Paser akan aktif melakukan sosialisasi serta penyemprotan disinfektan di kandang unggas petani. Langkah ini juga demi mendukung program Paser Maju Adil dan Sejahtera (MAS).
“Sudah ada pengambilan sampel pada ternak unggas. Sampel sudah kami kirim ke lab regional kesehatan hewan di Banjarbaru, sekarang lagi menunggu hasilnya,” terangnya.
Sebagai informasi, kebutuhan ternak unggas khususnya jenis ayam di Kabupaten Paser sampai saat ini masih bergantung dari daerah tetangga. Antara lain provinsi Kalsel.
“Juga ada dari Balikpapan yang merupakan sentra kemitraan,” pungkasnya.
(rul/adv).