SIMPUL.MEDIA, Paser – Menjelang perayaan idulfitri 1443 H, Pasar Induk Penyembolum Senaken terpantau padat dan ramai, pembeli berdatangan mencari berbagai kebutuhannya, termasuk menyusuri blok pasar sayur.
Konsumsi masyarakat mulai meningkat diiringi harga komoditi bahan pokok yang juga kian naik. Tak hanya daging sapi dan ayam yang merangkak naik, bumbu dapur, khususnya cabai dan bawang juga mengalami kenaikan.
Pedagang sayur, Basran (42), terkait harga jual ia mengaku hanya mengikuti penetapan harga yang ditentukan dari pemasok barang, kini katanya, harga cabai relatif turun dan naik harganya, namun jelang lebaran kini harga cabai dan bawang kembali mengalami kenaikan.
“Harga cabai di Ramadan ini naik turun, dipertengahan bulan puasa sempat turun, namun seminggu mau lebaran naik lagi,” tutur Basran saat ditemui dilapaknya, Sabtu (30/4/2022).
Sebelumnya, harga terpantau naik sejak seminggu jelang lebaran, kini harga bertahan diharga atas, dikonfirmasi cabai rawit terjual dikisaran Rp 100 ribu perkilogram, cabai tiung dikisaran harga Rp 80 ribu perkilogram, dan cabai keriting Rp 80 ribu perkilogram.
Dikatakan Basran, dari segala jenis cabai-cabaian, cabai jenis rawit yang paling banyak peminatnya, sehingga harganya terlampau sangat mahal.
“Cabai rawit banyak peminatnya, makanya sering naik dan harganya paling mahal diantara cabai lainnya,” imbuhnya.
Sedangkan komoditi lainnya, seperti bawang merah, harganya juga tergolong mahal, dijual kisaran Rp 37 Ribu sampai Rp 40 ribu perkilogram yang sebelumnya dikisaran harga Rp 28 ribu perkilogram, dan bawang putih dapat ditemui pada pedagang dengan harga dikisaran Rp 33 ribu sampai Rp 40 ribu perkilogram yang sebelumnya dikisaran Rp 27 ribu perkilogram.
Pedagang lainnya, Awal (41), menuturkan terkait harga bumbu dapur di Ramadan ini, khususnya cabai dan bawang harganya memang tidak stabil dan bertahan diharga normal, harga selalu turun naik.
“Di bulan ini harga bawang dan cabai tidak stabil, turun naik terus harganya,” ucap pedagang sayur yang kerap disapa Awal. (ul)