SIMPUL.MEDIA, Paser – Dalam rangka berbagi kebahagiaan dengan kegiatan positif selama ramadan, Karang Taruna Desa Senaken bersama Pemerintah Desa setempat, menggelar Paser Ramadhan Fest 2022, yang dibuka sejak Senin (11/4/2022).
Festival tersebut terlaksana di halaman Kantor Desa Senaken, Kecamatan Tanah Grogot, yang berlangsung hingga 2 pekan kedepan. Menariknya, pada acara pembuka, ditandai dengan permainan tradisional era 90 an, berupa bunyi-bunyian meriam bambu.
Kegiatan yang dibuka dengan meriam bambu tersebut, bukan tanpa alasan. Ketua Karang Taruna Desa Senaken, Edwin Santoso menyatakan, pembukaan festival dengan permainan yang digemari remaja laki-laki ini, guna melestarikan budaya tradisional khususnya di Desa Senaken.
“Saya ingin jadikan Desa Senaken sebagai kawasan wisata budaya, makanya pada pembukaan ini saya lakukan dengan memainkan leduman, karena ini permainan tradisional,” Edwin.
Menurutnya, gelaran festival di bulan ramadan ini ditujukan agar Desa Senaken lebih semakin dikenal baik kemeriahan maupun kegiatannya. Selain itu, guna merangkul remaja dan pemuda desa untuk lebih aktif dengan kegiatan positif.
Tak hanya itu, ia katakan, dengan digelarnya acara ini, merupakan salah satu upaya memecah titik kumpul warga, agar tidak bertumpu di satu titik saja. Hal itu dilontarkan, karena saat ini dinilai tempat berkumpul hanya terpaku dan butuh penyegaran.
“Ada beberapa titik acara di Kabupaten Paser, kami ingin memecah massa agar tidak terlalu berkumpul disatu tempat,” kata pria muda yang juga sebagai anggota DPRD Kabupaten Paser itu.
Selain itu, dilaksanakannya kegiatan ini, salah satunya guna menghidupkan aneka UMKM. Langkah ini dinilai ampuh untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Tak hanya itu, dengan berkegiatan diakuinya dapat memberikan contoh pula terhadap Desa lain.
“Setidaknya Desa senaken akan lebih dikenal di Kabupaten Paser. Festival ini juga kita manfaatkan untuk pemulihan ekonomi bagi pelaku UMKM. Tahu saja kan setelah sekian lama terdampak pandemi Covid-19. Semoga akan lebih membaik,” terangnya.
Meski kegiatan tersebut dapat memicu timbulnya kerumunan. Namun Edwin tetap mengimbau agar pengunjung lebih mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya yakni menggunakan masker serta mencuci tangan.
“Kepada masyarakat yang pasti, tetap patuhi protokol kesehatan, jaga jarak, meskipun evennya agak longgar peraturannya, tetapi kita juga tetap mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya. (ul)