SIMPUL.MEDIA, Paser – Peran pihak swasta yang berinvestasi di Kabupaten Paser, terhadap dunia pendidikan khususnya bagi Perguruan Tinggi (PT) dinilai minim kontribusi. Perhatian perusahaan, baik dari sektor perkebunan bahkan pertambangan jadi curahan beberapa kalangan.
Perguruan tinggi di Kabupaten Paser berjumlah empat kampus. Yakni tiga kampus swasta dan satu kampus negeri. Kehadiran kampus-kampus ini rata-rata sudah dari sepuluh tahun. Tujuannya tak lain agar masyarakat mudah mengakses pendidikan tanpa harus keluar daerah.
Diantaranya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Widya Praja, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ibnu Rusyd, Univesitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) dan Politeknik Negeri Paser yang bekerjasama dengan Politeknik Negeri Samarinda.
Dari beberapa perguruan tinggi itu, Ketua STIE Widya Praja, Muhammad Akbar mengungkapkan harapan besar pihnya, agar perusahaan-perusahaan di wilayah terselatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini memberikan perhatiannya, salah satunya kepada mahasiswa.
“Kabupaten Paser sebagai wilayah dengan penuh perusahaan, setidaknya ada sedikit sumbangsih berupa beasiswa kepada mahasiswa,” kata Akbar, Rabu (14/12/2022).
Curahan itu bukan tanpa alasan. Sebagai salah satu wilayah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara nantinya, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Paser, menurutnya jadi bagian penunjang kemajuan suatu daerah.
Sehingga, penting bagi setiap kalangan yang memiliki tujuan yang sama, untuk menunjang pengembangan kemampuan dan kapasitas masyarakat guna menyambut kehadiran IKN Nusantara berupa ketersediaan SDM yang unggul.
Digaungkannya hal ini. Sebab hadirnya perguruan tinggi di Kabupaten Paser, selain memudahkan masyarakat mendapatkan pendidikan, juga membantu orang tua mahasiswa agar pendidikan tetap diterima tanpa harus putus kuliah lantaran keterbatasan biaya.
“Kalau yang saat ini memang ada dari pemerintah. Kami juga ada dapatkan melalui aspirasi, tapi itu belum merata atau setidaknya 50 persen dari total yang ada,” ucapnya.
Hingga kini, dijelaskan Akbar, baik kampus yang ia ketuai termasuk yang ia ketahui dari kampus lainnya. Peran perusahaan belum terlihat. Kedepan, ia mengharapkan agar pertanggungjawaban sosial dari perusahaan bisa menyentuh mahasiswa.
“Untuk mahasiswa. Karena kami juga tidak ingin mahasiswa yang memiliki potensi jadi sia sia hanya karena faktor ekonomi. Makanya kami jadinya getol menyampaikan ini,” pungkasnya.
Meski dapat dipastikan jumlah perusahaan besar baik dari sektor perkebunan dan pertambangan di Kabupaten Paser mencapai ratusan. Namun berdasarkan penelusuran media ini, tidak ada data konkret totalnya. (ng)