Talk Show PWI Bahas Dua Tahun Kinerja Duet Fahmi-Masitah
simpul.media, Tanah Grogot – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Paser Fadly Imawan menilai, upaya penyediaan fasilitas kesehatan di bawah kepemimpinan Bupati Paser Fahmi Fadli dan Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf dalam dua tahun ke belakang perlu mendapat catatan khusus.
Fadly Imawan mengatakan, terlepas dari capaian atau persentase program prioritas Fahmi-Masitah di bidang infrastruktur, lingkungan hidup, pengembangan SDM, tata kelola pemerintahan hingga soal ekonomi yang patut diapresiasi, kritik terhadap penyediaan layanan kesehatan tetap perlu disuarakan.
“Banyak yang perlu dikritisi. Tetapi yang menjadi sorotan masyarakat saat ini masalah kesehatan dan ini jadi PR pemerintah,” tegas Fadly di sela talk show catatan kinerja pembangunan Paser MAS di tahun politik, dua tahun kepemimpinan Bupati Fahmi Fadli dan Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Paser Sabtu (18/3/2023).
Ketua MD KAHMI Azhar Baharuddin yang hadir sebagai narasumber dalam talk show tersebut turut mengemukakan perihal hampir serupa. Dalam acara yang dimoderasi wartawan kawakan, Tontong Bhakti Sihombing itu, Azhar menilai pelayanan kesehatan menjadi perihal yang kerap dikeluhkan masyarakat.
Terkhusus saat kasus kesalahan mendiagnosa penyakit. Meski tak dapat langsung menyampaikan kepada stakeholder terkait, masalah ini perlu dikritisi.
“Ini perlu mendapatkan perhatian dan pengawasan lebih baik lagi, khususnya terhadap tenaga kesehatan kita,” ucapnya.
Di sisi lain Azhar justru mengapresiasi perhatian Pemkab Paser terhadap dunia pendidikan melalui program satu guru satu laptop.
Ia berharap kesempatan ini dapat didengar langsung oleh pemerintah daerah atau stakeholder terkait.
“Suara wartawan suara yang sangat didengar oleh pemerintah,” tutur Azhar.
Di lain pihak, Sekretaris PKB Paser Zulfikar Yuliskatin mengakui capaian duet Kepala Daerah Fahmi-Masitah di bindang infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
“Saya menganggap sudah cukup diapresiasi oleh publik atau masyarakat,” tuturnya.
Terlepas dari itu, Zulfikar menekankan agar pemerintah tidak anti kritik. Jika memang kinerja baik katakan baik, dan kalau buruk sampaikan buruk.
“Harus banyak kritik untuk pemerintah. Kritik itu bukan suatu benci atau dislike terhadap pemerintah. Tapi masukan atau nutrisi tentang bagaimana kepemimpinan. Jangan segan-segan mengevaluasi kinerja pemerintah,” urai Zulfikar.
Ketua Panitia Pelaksana, Anas Abdul Kadir menilai kegiatan yang berlangsung di Kedai Inspirasi – Sekretariat PWI Kabupaten Paser Jalan Noto Sunardi, Kecamatan Tanah Grogot, selaras dengan fungsi utama jurnalisme sebagai kontrol sosial. Di sisi lain, kesempatan ini dapat sekaligus mengingatkan kepada masyarakat mengenai janji politik kepala daerah saat kampanye lalu.
“Talk show menyinggung sembilan program prioritas, sejauh mana capaiannya atau realiasasi selama dua tahun kepemimpinannya,” kata Anas Abdul Kadir.
Anas yang juga Sekretaris PWI Paser melanjutkan, talk show ini digelar untuk membangun Kabupaten Paser, terlebih menjadi penyangga IKN. Dinamika dan perkembangan pembangunan daerah tentu perlu dicermati oleh seluruh kalangan hingga tingkat pusat.
“Oleh karenanya kita sebagai insan pers perlu memberikan catatan dan perlu memberikan kritik sedikit terhadap pemerintah untuk kemajuan Kabupaten Paser,” pungkas Anas.
(rul/*)