SIMPUL.MEDIA, Tanah Grogot – Ketua Korps HMI Wati (Kohati) Cabang Paser, Misliyah memaknai lembaga Kohati diusianya yang ke 57 tahun ini sudah banyak mencetak perempuan yang berdaya saing.
Lembaga yang sifatnya semi otonom atau dibawah naungan organisasi HMI ini didirikan pada 17 September 1966 yang terfokus pada pengembangan dan peningkatan potensi kader perempuan.
“Sebagai bentuk syukur kita Korps HMI-Wati masih tetap eksis dan berkiprah dalam memberikan sumbangsih secara penuh terhadap bangsa ini melalui proses di Kohati,” kata Misliyah, saat memperingati milad Kohati ke 57 tahun, di Aula Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Paser, Minggu (24/9/2023).
Menurut Misliyah peran serta perempuan dalam semua lini kehidupan menjadi sangat penting termasuk dalam membangun kesadaran bersama untuk berpolitik.
“Bukan hanya dalam politik praktis. Namun lebih ke peran serta perempuan berdemokrasi dan berpolitik,” tutur Misliyah.
Sekretaris HMI Cabang Paser Yasri menuturkan kualitas perempuan mesti dijaga keberadaannya. Supaya HMI akan terus hidup dan mencetak kader-kader terbaik bangsa.
“Kita adalah penerus generasi bangsa. Diperlukan penambahan ilmu pengetahuan,” tandasnya.
Yasri juga mengingatkan mudahnya akses informasi era kini, tidak bisa semuanya langsung digunakan. Harus ada guru dan ahli yang mendampingi supaya apa yang dibaca internet tidak salah penafsiran.
“ilmu bisa dicari di Google. Kalau tanpa guru, seperti orang buta yang tersesat,” pesan Yasri
Perwakilan MD KAHMI Paser Ahmad Rano menginginkan agar seluruh mahasiswa mengaplikasikan gagasannya sesuai dengan kapasitasnya.
Dia melihat jumlah mahasiswa yang berkuliah di kampus-kampus daerah semakin tahun semakin berkurang.
“Jumlah mahasiswa di Paser semakin hari semakin turun. Ini bisa jadi dampak demokrasi di dalam kampus tidak berjalan baik. Jangan-jangan Organisasi ekstra kampus kini dilarang masuk,” tuturnya.
Terlebih lagi, keberadaan IKN membuat banyak perguruan tinggi mendirikan kampus di Penajam Paser Utara (PPU).
“Adanya IKN bisa mestinya memberikan dampak positif terhadap mutu pendidikan di Paser tidak sebaliknya. Jangan-jangan perguruan tinggi di Paser, bisa hilang,” ucapnya.
Ia mengajak agar seluruh mahasiswa kembali merefleksikan diri, agaimana peran sesungguhnya.
“Ayo kita jaga ghirah mahasiswa. Supaya Kabupaten Paser semakin baik kedepannya,” terang Rano.
Sekedar informasi, Kohati Cabang Paser memperingati Milad ke 57 tahun dengan melaksanakan syukuran dan seminar kebangsaan bertajuk Perempuan, Demokrasi dan Kesadaran Berpolitik.
Seminar diisi Ketua Bawe Paser Rusnawati dan Komisaris Bawaslu Paser Firman dengan dihadiri perwakilan organisasi Cipayung dan mahasiswa.
(rul)