SIMPUL.MEDIA, Paser – Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser dari kawasan wisata terpadu di Desa Sungai Tuak, Kecamatan Tanah Grogot, nantinya diestimasi mencapai Rp 110 juta per tahun.
Estimasi tersebut, menurut Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser, Muksin, masih bersumber dari penyewaan kios jenis rombong kontainer yang disediakan sebanyak 60 unit bagi pelaku UMKM.
“Yang jelas kita ada peningkatan dari yang tadinya Rp 30 juta per tahun jadi Rp 110 juta per tahun,” katanya saat ditemui, Senin (30/5/2022).
Hingga kini, Muksin menjelaskan, proses pembangunan kawasan tersebut sudah melalui pematangan lahan dengan nilai Rp 750 juta, yang bersumber dari APBD Perubahan Kabupaten Paser 2021 lalu.
Sementara untuk pembangunan fisik dimulai pada Juli 2022 dan ditargetkan selesai pada 2024 mendatang. Pendanaannya bersumber dari Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim. Adapun kebutuhan anggaran mencapai Rp 29 miliar.
“Kita sudah melalui pematangan lahan. Jadi untuk tahun ini dimulai tahap 1. Kita berharap Juli nanti sudah dilelang,” tambahnya.
Adapun pembangunan kawasan dengan luas 2,3 hektare yang berlokasi di tepi Sungai Kandilo itu dibagi menjadi 3 tahap. Sehingga setiap tahun dipastikan tersedia alokasi anggaran untuk pembangunannya.
Mantan Kepala Bappedalitbang Kabupaten Paser itu memastikan, pembangunan tahap 1 akan selesai di 2022. Sehingga aktivitas jual beli ditargetkan sudah terjadi di akhir 2022. Dengan demikian, pendapatan bagi Pemkab Paser sudah masuk di 2023.
“Kita rencanakan akhir tahun ini (2022) sudah dapat difungsikan. Jadi tahun depan sudah ada retribusi yang masuk untuk daerah,” tandasnya. (ng)